
Ciri Fetisisme Beserta Pengertian, Contoh dan Dampak Buruknya – Fetisisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang untuk memuja atau menyukai objek atau benda secara berlebihan. Dalam pengertian yang lebih luas, fetisisme dapat merujuk pada kecenderungan seseorang untuk menganggap benda-benda atau objek sebagai sumber kekuatan atau kebahagiaan yang berlebihan.
Dalam psikologi, fetisisme sering dianggap sebagai bentuk dari perkembangan abnormal dari seksualitas seseorang. Orang yang mengalami fetisisme mungkin memiliki kecenderungan untuk mengalami eksitasi seksual atau mengalami fantasi seksual terkait dengan objek atau benda tertentu. Fetisisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk fetisisme objek, fetisisme warna, dan fetisisme material.
Sebagai istilah psikologi, fetisisme biasanya tidak dianggap sebagai masalah kecuali jika menjadi sumber masalah bagi individu atau orang lain. Namun, dalam konteks sosial, fetisisme dapat dianggap sebagai bentuk diskriminasi atau kekerasan terhadap individu atau kelompok yang dipandang sebagai objek fetisisme.
Ada Beberapa Ciri Yang Umum Terlihat Pada Orang Yang Mengalami Fetisisme
1. Memuja Atau Menyukai Objek Atau Benda Secara Berlebihan
Ciri yang pertama, orang yang mengalami fetisisme akan merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan objek atau benda tertentu.
2. Menganggap Objek Atau Benda Sebagai Sumber Kekuatan Atau Kebahagiaan Yang Berlebihan
Ciri yang keduan, orang yang mengalami fetisisme mungkin merasa bahwa objek atau benda tertentu memiliki kekuatan khusus atau merasa tidak bahagia tanpa objek atau benda tersebut.
3. Mengalami Eksitasi Seksual Atau Fantasi Seksual Terkait Dengan Objek Atau Benda Tertentu
Ciri yang ketiga, orang yang mengalami fetisisme mungkin mengalami eksitasi seksual atau mengalami fantasi seksual terkait dengan objek atau benda tertentu.
4. Mengalami Masalah Dalam Interaksi Sosial Atau Hubungan Seksual Yang Normal
Ciri yang keempat, orang yang mengalami fetisisme mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain atau mengalami masalah dalam hubungan seksual yang normal.
5. Menjadi Terobsesi Dengan Objek Atau Benda Tertentu
Ciri yang kelima, orang yang mengalami fetisisme mungkin terobsesi dengan objek atau benda tertentu dan mungkin merasa tidak dapat hidup tanpa objek atau benda tersebut.
Beberapa Contoh Fetisisme Yang Umum Adalah
1. Fetisisme Objek
Seseorang yang mengalami fetisisme objek mungkin mengalami beberapa ciri seperti eksitasi seksual atau mengalami fantasi seksual terkait dengan objek tertentu, seperti sepatu, pakaian dalam, atau benda-benda lain yang dipandang sebagai simbol seksual.
2. Fetisisme Warna
Seseorang yang mengalami fetisisme warna mungkin merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan warna tertentu, seperti merah atau hitam.
3. Fetisisme Material
Seseorang yang mengalami fetisisme material mungkin merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan material tertentu, seperti kulit atau latex.
4. Fetisisme Ukuran
Seseorang yang mengalami fetisisme ukuran mungkin merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan ukuran tertentu, seperti ukuran besar atau kecil.
5. Fetisisme Kepribadian
Seseorang yang mengalami fetisisme kepribadian mungkin merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan kepribadian tertentu, seperti kepribadian yang dominan atau submisif.
Fetisisme Dapat Menimbulkan Beberapa Dampak Buruk Bagi Individu Yang Mengalaminya
1. Masalah Dalam Interaksi Social
Ciri orang yang mengalami fetisisme mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain karena mereka terobsesi dengan objek atau benda tertentu.
2. Masalah Dalam Hubungan Seksual
Ciri orang yang mengalami fetisisme mungkin mengalami masalah dalam hubungan seksual yang normal karena mereka hanya merasa terangsang atau mengalami fantasi seksual terkait dengan objek atau benda tertentu.
3. Masalah Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ciri orang yang mengalami fetisisme mungkin mengalami masalah dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena mereka terobsesi dengan objek atau benda tertentu.
4. Diskriminasi Atau Kekerasan
Dalam konteks sosial, fetisisme dapat di anggap sebagai bentuk diskriminasi atau kekerasan terhadap individu atau kelompok yang dipandang sebagai objek fetisisme.
Meskipun fetisisme dapat menjadi bagian dari fantasi seksual yang normal bagi beberapa orang, fetisisme dapat menjadi masalah jika menjadi sumber masalah bagi individu atau orang lain atau jika di anggap sebagai bentuk diskriminasi atau kekerasan terhadap individu atau kelompok yang dipandang sebagai objek fetisisme.
Jika Anda merasa bahwa fetisisme menjadi masalah bagi Anda atau seseorang yang Anda kenal, maka sebaiknya meminta bantuan profesional seperti psikolog atau terapis untuk menangani masalah tersebut.
Baca Juga :